Wednesday, June 1, 2011

Karburator : Mahal pasti bagus??

Pada dasarnya logika mesin itu simple, apalagi tentang permintaan akan suplai campuran udara/bahan-bakar ke dalam silinder. Pertama, yang pasti, mesin (dengan design yang benar -seperti mesin std dari pabrikan2 besar) tidak akan pernah memiliki sifat rakus, dia hanya akan meminta campuran sesuai yang dibutuhkan, dalam kondisi apapun, dengan campuran ideal 11,5-14 molekul udara dan 1 molekul bahan bakar.

Kedua, apapun tipe karburator, pada dasarnya dia dinilai dari ukuran diameter lubang venturi, yaitu hanya sebuah corong lubang besar untuk menghasilkan perbedaan tekanan dari moncong karburator hingga ke lubang yang menghadap mesin. Ini bertujuan untuk menghasilkan kevakuman yang tepat di intake, untuk menyedot bahan-bakar sehingga menjadi kabut sempurna untuk diledakkan di ruang bakar nantinya.

Seberapa campuran udara-bb ini bisa mensuplai sebuah kapasitas mesin bisa dikalkulasikan:
Carb Venturi = Konstanta x Akar ( displacement x RPM )
Konstanta (K)adalah nilai ketetapan yang bergantung pada design mesin/bentuk port/durasi cam/port/volume crankcase/etc, dan range rpm dimana mesin itu akan dijalankan. Nilainya 0,65 sampai 0,9.
Untuk motor harian adalah 0,65
Kemudian kita kalkulasikan seberapa kemampuan karburator 28mm mensupplai motor dengan mesin 180cc (0.18)
28 = 0.65 x Akar ( 0.18 x RPM )
43.077 = Akar (0.18 x RPM)
43.077 ^ 2 = 0.18 RPM
RPM = 1855,6 / 0.18
RPM = 10.309 RPM

Jadi, sebuah karburator 28mm memiliki peak performance yang mampu mensuplay mesin hingga berkisar 10.000 - 10.500 RPM. Oleh karenanya mengapa kadang pacuan bebek drag / road race memilih karburator 28mm juga untuk kapasitas mesin 125 cc, karena dianggap mampu mensuplai kebutuhan putaran mesin yang mencapai hingga 14.000 RPM lebih. Buku kuning IMI dalam aturan lomba tentu tidak mengada-ngada kan? Tinggal pilihannya kembali pada tim road race tajir pakai FCR/PWM, yang ga mampu ya beli semampunya. Toh, yang tidak pakai FCR/PWM tidak selalu kalah...

Oleh karenanya Graham Bell, dalam bukunya mengatakan untuk motor 200 cc dia merekomendasikan venturi karburator 31mm, kenapa? Karena dianggapnya sudah mampu mensupplai power hingga 11.500 RPM. Itu kata Graham Bell lho.. Kalau kata Ibnu Sambodo (manual tech) tergantung velocity di dalam porting sehingga keluar perhitungan diameter klep dan mampu dideterminasi menjadi venturi karburator yang pas. (Kalau kata saya yg demen 2 tak ya, tergantung portingan, design ruang bakar & knalpot, kompresi primer/sekunder, dan pengapian... yah, pokoknya tergantung engine flow deh...). Tentu bisa jadi berbeda dari kebutuhan mesin orang lain..

Penilaian kedua adalah seberapa banyak airflow yang mampu disupplay oleh karburator ke dalam mesin yang dinilai dalam CFM. Menurut manual flowbench, setiap peningkatan 1 CFM akan meningkatkan keluaran tenaga 0.43 HP. CMIIW. Yang pasti dalam buku tuning cylinder head, adalah sebuah mesin dengan desain porting yang mampu menghasilkan lebih banyak airflow yang akan lebih unggul daripada mesin yang memiliki rasio kompresi tinggi. Dari mana sumber awal supplay airflow ke porting? Tentu dari karburator, bro..

Kedua faktor Inilah terkadang yang membedakan kemampuan total karburator dalam menghasilkan akselerasi yang tajam serta performa handal. Disamping sebuah harga yang harus dibayar untuk sebuah performa dan kepuasan atau gengsi, tentunya. Sehingga kita harus mampu bijak dalam memilih. Jika budget memang bukan menjadi masalah, kenapa tidak memilih yang bagus, tapi jika dengan budget yang sedikit mampu memberi kepuasan yang dibutuhkan, lantas kenapa harus beli yang mahal ?!? Mesin tidak pernah rakus, manusia nya kadang yang lebay hehehe

Kalau kita telaah, ini yang saya lihat di katalog SUDCO, siapa kah karburator PWK itu:

"PWK Airstriker MOTOCROSS RACING CARBURETOR adalah sebuah pembaharuan menuju kesempurnaan dan telah menjadi standard karburator balap motocross. Dengan fitur-fitur terbaru PWK akan terus menjadi pilihan pertama pada karburator performa untuk motor 125, 250, Enduro atau ATV. Terdapat dua ukuran Karburator PWK Air Striker yang akan memenuhi semua kebutuhanmu akan Horsepower"

Lalu, yang mana dua ukuran PWK yang disebutkan itu... Ohh, ternyata yang direkomendasikan 35mm dan 38mm. Saya rasa lebih pantas untuk dibeli tuh karburator PWK 35mm air striker, jaga-jaga siapa tahu kedepan ingin bore up ke kapasitas yang lebih besar tentu butuh supplai yang lebih banyak. Jujur saya sangat salut pada pribadi yang membeli karburator Keihin PWK SUDCO ukuran 28mm (kebetulan, saya tau orang yang beli sendiri ke Daytona); soalnya, desainnya kan sama persis dengan K**O, namun harganya bisa untuk kulakan 3 buah karburator K**O itu.. Yah maklum, orang katrok seperti saya mungkin gak nyandak pikirannya..., apalagi dompetnya haduh3x. Kok jadi curhat wkwkwk.. Tapi apa iya harus sebegitunya kita menebus performa? Apakah performanya memang seperti 3 karburator digabung menjadi 1? Kok ndak beli PWK 35mm Airstriker yang beda tipis di harga?? Atau K**O 32mm saja, yang dengan seting yang tepat, pasti mampu mengimbangi karbu apapun dengan venturi 28? Yah, pendapat pribadi saja sih..

Saya pernah masang karburator 30mm pada p180 milik teman, jika ditanya kok over modified, berlebihan dsb? yang saya tancapkan itu karburator just for fun, murah harganya, bukan karburator Keihin atau mikuni apalagi karburator racing, pertama karena cam sudah modified dengan kompresi relatif rendah sehingga idlenya sluggish, susah di tune dengan karburator vacum, kedua saya menyesuaikan budget pemilik motor dan mengejar hi velocity di dalam ruang porting inlet model kotak dan sebesar punya P180, ketiga, CDInya saya set limit di 12000, menyesuaikan dengan curva hp yg bisa overrev jauh diatas std (walau ga saya rekomendasikan). Dan terakhir, ternyata, ke depan sang boss tertarik bore-up extreme, dan menjadi tidak sia-sia lah karburator 32mm itu nantinya.

Sementara preview untuk karburator PE dari SUDCO adalah :

"Keihin PE, karburator skep bulat dengan lapisan chrome, membuatmu mampu untuk meraih performa tinggi pada harga ekonomis. Dengan pilihan mulai 20mm, 36mm, dan 38mm, kamu mampu untuk melakukan ubahan custom yang cocok dengan kebutuhan performa mu."

Jika ada sebuah karburator pe28 dengan harga 600-700 ribu, dapat di-reamer ke 30mm agar mampu mensuplai hingga RPM lebih tinggi dengan biaya kira2 150.000 ke tukang bubut, serta ketersediaan jetting yang murah dan mudah dicari, tentu saya pribadi akan lebih jujur pada kantong, dan memilih merelakan uang saya untuk membeli performa yang ini, dibanding yang pertama tadi.

Intinya adalah plan carefuly, rencanakan dengan matang, konsultasikan dengan tuner/mekanik sebelum membeli sebuah karburator, dimana dia lebih merasa nyaman/mudah untuk men-set up karburator sesuai pengalaman dia. Dan semoga dunia modifikasi mesin semakin maju, tetap sehat & tetap semangat! Biar bisa modifikasi mesin tiap hari...!!! @_@

best regards.

---

Beberapa catatan tentang karburasi untuk tuner (pemula & amatir spt saya):

Karbu bermerk (dengan seri/bentuk yang sama dgn karbu kw+/abal), unggul pada:
  • Akurasi ukuran jalur2 udara (main-air-jet/pilot-air-jet/choke) di body karbu,
  • Pilihan2 parts utama (mj, pj,jarum skep) & parts fine tuning (nosel, cutaway-valve, pelampung, powerjet, dsb),
  • Akurasi ukuran parts2 bongkar-pasang tersebut.
Petunjuk mudah seting karbu tanpa AFR meter, basisnya:
  • Ke1, pastikan busi masih bagus.
  • Ke2, cek ketinggian pelampung, set di posisi paling tinggi yang masih aman/tidak banjir.
  • Ke3, tetapkan air-screw untuk patokan.
  • Ke4, cek & set u/ kondisi idle (utak-atik pilotjet) sebagai patokan.
  • Ke5, cek & set u/ full throttle/WOT (utak-atik mainjet) sebagai patokan.
  • Ke6, cek & set untuk tarikan dari idle sampai WOT dengan mengatur jarum skep (jgn segan u/ menukar jarum dgn yg lebih tirus/lebih tebal/lebih panjang/lebih pendek; dan untuk kembali menukar mj/pj kalau setingan idle/wot jadi kurang pas)
  • Ke7, fine tuning selanjutnya spt nosel/maj/paj/etc. (untuk motor harian, biasanya ga perlu)
Makin panas, density udara makin kecil, butuh jetting lbh kecil/bukaan airscrew lbh bsar (kalo makin dingin, tentu sebaliknya)
Makin tinggi posisi kita, density udara juga semakin kecil. (sama aja, idem ama yang di atas)


Mesin adalah produk teknik sptnya juga komputer (hahaha, mangkanya gw demen), ga ada hal yang misterius dari itu. Kalau ada hal yang seperti di luar logika, itu semata karena: ada data yang tidak tepat/salah, atau data yang belum diketahui, atau ada dalil yang salah, atau ada ilmu yang belum dipelajari.

Cuma butuh sedikit waktu untuk mencapai 90% performa kendaraan anda saat seting karbu, tapi, butuh waktu 5x lebih banyak untuk meraih yang 10% sisanya..




5 comments: